Pages

Rabu, 11 Januari 2017

TEORI ANTRIAN 2

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.       Teori Antrian
Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari–hari. Menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api, pada bank, pada kasir supermarket, dan situasi–situasi yang lain merupakan kejadian yang sering ditemui.
Antrian yang panjang sering kali kita lihat di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, di super market saat para pembeli antri untuk melakukan pembayaran dan contoh lainnya. Di sektor jasa, bagi sebagian orang antri merupakan hal yang membosankan dan sebagai akibatnya terlalu lama antri, akan menyebabkan pelanggan kabur. Hal ini merupakan kerugian bagi organisasi tersebut.
Untuk mempertahankan pelanggan, sebuah organisasi selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Pelayanan yang terbaik tersebut diantaranya adalah memberikan pelayanan yang cepat sehingga pelanggan tidak dibiarkan menunggu (mengantri) terlalu lama. Namun demikian, dampak pemberian layanan yang cepat ini akan menimbulkan biaya bagi organisasi, karena harus menambah fasilitas layanan. Oleh karena itu, layanan yang cepat akan sangat membantu untuk mempertahankan pelanggan, yang dalam jangka panjang tentu saja akan meningkatkan keuntungan perusahaan.
Antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan kesibukan layanan. Pada banyak hal, tambahan fasilitas pelayanan dapat diberikan untuk mengurangi antrian atau untuk mencegah timbulnya antrian. Akan tetapi biaya karena memberikan pelayanan tambahan, akan menimbulkan pengurangan keuntungan mungkin sampai di bawah tingkat yang dapat diterima. Sebaliknya, sering timbulnya antrian yang panjang akan mengakibatkan hilangnya pelanggan/nasabah.
Salah satu model yang sangat berkembang sekarang ini ialah model matematika. Umumnya, solusi untuk model matematika dapat dijabarkan berdasarkan dua macam prosedur, yaitu : analitis dan simulasi. Pada model simulasi, solusi tidak dijabarkan secara deduktif. Sebaliknya, model dicoba terhadap harga – harga khusus variabel jawab berdasarkan syarat – syarat tertentu (sudah diperhitungkan terlebih dahulu), kemudian diselidiki pengaruhnya terhadap variabel kriteria. Karena itu, model simulasi pada hakikatnya mempunyai sifat induktif. Misalnya dalam persoalan antrian, dapat dicoba pengaruh bermacam – macam bentuk sistem pembayaran sehingga diperoleh solusi untuk situasi atau syarat pertibaan yang mana pun.
Teori Antrian adalah cabang dari terapan Teori Probabilitas yang awalnya digunakan untuk mempelajari kemacetan lalu lintas telepon. Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli atematika yang berasal dari Denmark, Agner Kramp Erlang (1878-1929 ).
Proses Antrian adalah suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan kemudian menunggu dalam suatu baris atau antrian karena pelayannya karena pelayan sedang sibuk dan akhirnya meninggalkan Sistem Antrian setelah selesai dilayani. Sistem Antrian sendiri adalah himpunana pelanggan, pelayan, dan aturan yang mengatur kedatangan para pelanggan dan pemrosesan masalah antrian tersebut.

B.       Komponen Dasar Antrian
1.    Kedatangan
Setiap masalah antrian melibatkan kedatangan, misalnya orang, mobil, panggilan telepon untuk dilayani, dan lain – lain. Unsur ini sering dinamakan proses input. Proses input meliputi sumber kedatangan atau biasa dinamakan calling population, dan cara terjadinya kedatangan yang umumnya merupakan variabel acak. Menurut Levin, dkk (2002), variabel acak adalah suatu variabel yang nilainya bisa berapa saja sebagai hasil dai percobaan acak. Variabel acak dapat berupa diskrit atau kontinu. Bila variabel acak hanya dimungkinkan memiliki beberapa nilai saja, maka ia merupakan variabel acak diskrit. Sebaliknya bila nilainya dimungkinkan bervariasi pada rentang tertentu, ia dikenal sebagai variabel acak kontinu.
2.   Pelayan
Pelayan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih pelayan, atau satu atau lebih fasilitas pelayanan. Tiap – tiap fasilitas pelayanan kadang – kadang disebut sebagai saluran (channel) (Schroeder, 1997). Contohnya, jalan tol dapat memiliki beberapa pintu tol. Mekanisme pelayanan dapat hanya terdiri dari satu pelayan dalam satu fasilitas pelayanan yang ditemui pada loket seperti pada penjualan tiket di gedung bioskop.
3.   Antri
Inti dari analisa antrian adalah antri itu sendiri. Timbulnya antrian terutama tergantung dari sifat kedatangan dan proses pelayanan. Jika tak ada antrian berarti terdapat pelayan yang menganggur atau kelebihan fasilitas pelayanan (Mulyono, 1991).

C.        Macam-macam Aturan Antrian
1.      First In First Out (FIFO) artinya, lebih dulu datang (sampai), lebih dulu dilayani (keluar). Misalnya, antrian pada loket pembelian tiket bioskop.
2.      Last In First Out (LIFO) artinya, yang tiba terakhir yang lebih dulu keluar. Misalnya, sistem antrian dalam elevator untuk lantai yang sama.
3.      Service In Random Order (SIRO) artinya, panggilan didasarkan pada peluang secara random, tidak soal siapa yang lebih dulu tiba.
4.      Priority Service (PS) artinya, prioritas pelayanan diberikan kepada pelanggan yang mempunyai prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan pelanggan yang mempunyai prioritas lebih rendah, meskipun yang terakhir ini kemungkinan sudah lebih dahulu tiba dalam garis tunggu. Kejadian seperti ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal, misalnya seseorang yang dalam keadaan penyakit lebih berat dibanding dengan orang lain dalam suatu tempat praktek dokter.

D.       Desain Pelayanan
1.      Single Chanel – Single Phase Single Chanel
Berarti bahwa hanya ada satu jalur untuk.memasuki sistem pelayanan atau ada satu pelayanan. Single phase menunjukkan bahwa hanya ada satu stasiun pelayanan sehingga yang telah menerima pelayanan dapat langsung keluar dari sistem antrian. Contohnya antrian pada penjualan karcis kereta api yang hanya dibuka satu loket.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXnmpjJZN6S6dcn-FYfdq-kfGtV95r2GV3NuByWYNZvjUU9viHU5Dtzq_7zxY-mX8oHvAZb8aVgUTU7HXTWHt46i6uu3aYKGB2HGgkomFT1ocCdz9Bdn5Nu4WrWcU5B-1WkUbxRjYdkEwA/s400/Untitled.jpg
Gambar Sistem Antrian Single channel-Single phase
Keterangan :       M = antrian
S = stasiun pelayanan
2.      Single Channel - Multi Phase
Berarti ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakn secara berurutan dalam phase-phase. Misalnya pada antrian di laundry, pakaian – pakaian setelah dicuci kemudian dijemur lalu disetrika dan terakhir dikemas.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiusswp__vxbB439bxjuv_RhlEKSEpGNJUnx8VOkSNTEfVw592_xBkmVmMwxPuAVxJTCB7hUcXippp3cyWmtqoN1xWqkafAkWIgSxIW4sgNNdDPqkHPU8TlsQmNlHbNa1fCGN4iSwQWXrsW/s400/qwertyu.jpg
Gambar Sistem Antrian Single channel – multiphase
3.      Multi Chanel - Single Phase
Sistem multi chanel-single phase terjadi jika ada dua atau  lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh suatu antrian tunggal. Sebagai contoh adalah Sarana pelayanan nasabah di Bank.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzPpTIpX0eo2p3Un2DBtDdactqXJ5w44CP91s1oOjycS9U7IxqxHzR6e99Cw824pROxr7pSDQI-V93GptEZJsTC1Z2uFgMYhYX0CbrEYbpXw0NKSoZ27_UR8qn_apYT4FMSeppx31N_52O/s400/mmmm.jpg
Gambar Sistem Antrian Multichannel – single phase
4.      Multi Chanel - Multi Phase
Sistem ini terjadi jika ada dua atau lebih fasilitas pelayanan dengan pelayanannya lebih dari satu phase. Sebagai contoh adalah pelayanan kepada pasien di rumah sakit dari pendaftaran, diagnosa, tindakan medis sampai pembayaran. Setiap sistem-sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahap, sehingga lebih dari satu individu dapat dilayani pada suatu waktu.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYs-HCpEg_zz-kPyRkUQa-jvfeVWxXPbgsC7nTOqcqSp9HFxEf7goJxlrhOPT4bce5eSlkQ6oDBhob5Lzpt52UZg0czniGtM3tY8EVUJenpfQyntOHwRQK3FfIKQ2urqdqT_dMMDHr09M3/s320/nnnn.jpg
Gambar Sistem Antrian Multichannet – multiphase

E.        Istilah-istilah dalam teori antrian:
1.    Kedatangan (arrival) adalah datangnya pelanggan (orang/barang) untuk dilayani. Mengikuti distribusi poisson dan bebas terhadap kedatangan sebelum/sesudahnya.
2.    Waktu pelayanan adalah lama pelayanan sampai selesai.
3.    Waktu menunggu adalah waktu menunggu untuk dilayani atau waktu selama dalam system.
4.    Satuan penerima pelayanan (spp) sama dengan pelanggan = customer.
5.    Pemberi pelayanan (pp) = server (orang: kasir, teller, penjual tiket; barang :mesin otomatis)
6.    Rata-rata kedatangan (rrk) adalah banyaknya kedatangan satuan penerima pelayanan per satuan waktu.
7.    Rata-rata pelayanan (rrp) adalah banyakany pelayanan yang dapat diberikan dalam waktu tertentu.

F.        Perhitungan Analisis Antrian
1.     Istilah Penting yang Harus Diketahui



2.     Rumus-rumus yang Terlibat
a.         Probabilitas bahwa fasilitas pelayanan sedang menganggur atau kosong
b.         Probabilitas bahwa ada n spp dalam sistem antrian, pada waktu t
c.          Rata-rata banyaknya pelanggan dalam sistem
d.         Rata-rata panjangnya antrian
e.         Rata-rata waktu pelanggan harus menunggu dalam sistem
f.           Rata-rata waktu tunggu sebelum menerima pelayanan
g.         Rata-rata panjang antrian yang tidak kosong
h.         Rata-rata waktu suatu kedatangan tidak menunggu

0 komentar:

Posting Komentar