Pages

Kamis, 08 Januari 2015

Puisi "TANGISAN NEGERIKU"

Tatkala kaki melangkah
Gemetar…
Menahan rasa takut
 Mengalir deras tetesan keringat
Membasahi tubuh letih yang terikat

Malam bukan seperti malam
Pagi bukan seperti pagi
Menangis pedih hati ini
Merintih perih jiwa ini
Masa-masa dimana kami, semua orang..
Tak punya kebebasan! Tak punya kemerdekaan!
Kesejahteraan hanyalah angan
Keadilan hanyalah khayal
Wahai penjajah! Dimana hati nuranimu???
Sampai kapan? Sampai kapan semuanya berakhir???
Kau seakan tak perduli!
Tersenyum sinis melihat penderitaan kami
Ingin hati ini berontak!
Ingin hati ini terbebas!
Tak terkekang oleh aturan kejam

Apalah daya ini…
Hidup dalam genggaman bangsa asing
Seakan terombang ambing oleh paksaan yang pahit!
Di atas kesabaran ini
Aku selalu berdiri… Aku selalu berdiri tegar!!!
Walau dengan ketidakpastian ini

Sinis mata tajam
Selalu menghantui hari-hari kami
Tidur diselimuti kegelisahan
Makan sesuapun tak mampu
Lelah… Lelah menjalani kehidupan ini
Aku rela teteskan darah untuk negeri!
Bahkan nyawa sekalipun!
Mereka jajah! Mereka bodohi!

Namun…
Sang waktu belum menunjukan kuasanya
Tak ada perubahan yang nampak sedikitpun
Aku menangis dalam hening…
Kami ingin bebas dari rasa sakit ini!
Kami ingin bebas dari rasa pedih ini!
Kami ingin! Ingin!
Sejenak tangisku terhenti
Cahaya… Cahaya itu… Cahaya itu
Apakah itu cahaya harapan?
Cahaya harapan untuk merdeka
Kami ingin keluar dari neraka kehidupan ini!
Kami ingin menghirup udara kemerdekaan!

Namun…
Cahaya itu kembali memudar
Semakin lama semakin kelam
Akankah cahaya itu kembali?!?
Akankah cahaya itu menjadi harapan untuk negeri ini???!
Atau mungkin.. Mungkin cahaya itu hilang
Selama-lamanya…

0 komentar:

Posting Komentar