BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1
Pengertian Hanjeli
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
hanjeli atau jali merupakan tanaman yang mirip jagung, Bijinya dapat dimakan
(dijadikan bubur atau perhiasan); coix
lacryma; biji buah jali.
Dalam kosakata bahasa Indonesia, tumbuhan yang dikenal
di Rangkasbitung disebut sebagai jali. Selain itu, hanjeli banyak ditemukan di
Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya, terbukti dengan banyaknya nama yang
diberikan pada tanaman ini. Sebagai contoh, pengolong iteum (Gayo), Perasa
(Palembang), Anjalai (Sumatera Barat), Hanjeli (Sunda dan Jawa), Jelim (Aceh).
(http://dieny-yusuf.com/hanjeli-makanan-orang-sunda-yang-terlupakan)
Adapun klasifikasi dan kandungan tanaman hanjeli sebagai
berikut :
·
Klasifikasi
Tanaman Hanjeli
Kingdom
|
Plantae
(Tumbuhan)
|
Subkingdom
|
Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh)
|
Super Divisi
|
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
|
Divisi
|
Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
|
Kelas
|
Liliopsida (berkeping satu /
monokotil)
|
Sub Kelas
|
Commelinidae
|
Ordo
|
Poales
|
Famili
|
Poaceae (suku
rumput-rumputan)
|
Genus
|
Coix
|
Spesies
|
Coix lacryma-jobi
|
·
Kandungan
Hanjeli
2.2 Pemanfaatan Tanaman Hanjeli
Ketika
kita melihat bentuk tanaman biji hanjeli, tentunya kita hanya tahu bahwa biji
hanjeli itu hanya dapat dimanfaatkan sebagai perhiasan saja. Sebenarnya jika
kita terus menelaah atau memperdalam tanaman tersebut, banyak sekali potensi
yang dapat kita manfaatkan dan tentunya dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari
diantaranya, sebagai sumber pangan yang biasa diracik oleh orang sunda zaman dahulu untuk menjadi bubur, lontong bahkan
menjadi bahan dasar pembuatan peuyeum
(http://dieny-yusuf.com/hanjeli-makanan-orang-sunda-yang-terlupakan).
Selain itu biji hanjeli memiliki kandungan protein,
lemak, karbohidrat, vitamin B1, asam amino, coixol, coixenolide dan coicin,
yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan tubuh. Secara farmakologis, biji hanjeli
dapat memperkuat limfa dan paru-paru, meningkatkan daya tahan tubuh, peluruh
kencing, antiradang, mengeluarkan nanah, antitoksin, dan menyembuhkan bisul. Biji hanjeli juga mampu mengganggu
pertumbuhan sel kanker pada tingkat metaphase (http://www.kaskus.us)
di samping itu, bagian ini juga mampu
meningkatkan fungsi korteks adrenal dan menambah imunitas sel serta fungsi
hormonal (Kompas, Rabu, 12 Maret 2008).
Menurut Direktorat Gizi Departemen Kesehatan (1981),
100 gram hanjeli mengandung energi 289 kal, protein 11.0 gram, lemak 4.0 gram,
karbohidrat 61 gram, kalsium 213 mg, fosfor 176 mg, besi 11 mg, thiamin 0.14
mg, serta air 23 gram. Sehingga diharapkan dapat dijadikan alternatif pemenuhan
kalori dan protein. (http://dieny-yusuf.com/hanjeli-makanan-orang-sunda-yang-terlupakan) dari beberapa
kandungan biji hanjeli diatas, kandungan karbohidrat menempati urutan pertama
sebagai kandungan yang tertinggi pada biji hanjeli. Karbohidrat seringkali
ditemukan dalam biji-bijian, buah dan sayuran, jika telah melalui proses pencernaan akan
dipecah menjadi gula yang diebut glukosa. Glukosa merupakan pemasok sumber energi
bagi otak. (nurchasanah.2008:7)
Bukan
hanya biji hanjeli saja yang dapat dimanfaatkan dan memiliki kandungan gizi
yang dibutuhkan oleh tubuh, akan tetapi daun hanjeli juga mengandung alkaloid,
sedangkan akarnya mengandung coixol, asam pamitate, asam stearat, stigmasterol,
betha dan gamma-stosterol, potassium chlorida, glukosa, asam amino, tajin,
phytin, dan vitamin B1.
Hanjeli berdasarkan beberapa penelitian dan
literatur diketahui memiliki unsur-unsur seperti yang terkandung dalam beras
yang dapat menjadi sumber energi bagi tubuh. Selain itu, Hanjeli kaya akan
lemak. Biji Hanjeli mengandung 58-62 persen soluble carbohydrate, terutama
pati, 9.5-23 persen albuminoid, dan 5 persen lemak.
2.3
Morfologi Tanaman Hanjeli
Tanaman seperti rumput menahun, berumpun banyak,
batang tegak dan besar, tinggi 1-3 m. Hanjeli tumbuh liar atau dibudidayakan
sebagai tanaman sela atau tanaman pagar. Tumbuh pada tanah lembab dan terkena
cahaya matahari hingga ketinggian 1.000 m dpl. Daun letak berseling, bentuk
pita atau lanset, panjang 8-100 cm, lebar 1,5-5 cm, ujung runcing, pangkal
memeluk batang, tepi rata, permukaan kasar, ibu tulang daun menonjol di
punggung daun. Bunga ke luar dari ketiak daun, berbentuk bulir. Buahnya buah
batu, bulat lonjong, bila tua berwarna ungu keputih-putihan, dan kulitnya
keras.
1.4 Pengertian Pakan
Pakan merupakan
salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan usaha tani itik
alabio. Pakan
adalah makanan atau asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan).
Istilah ini diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi
bagi pertumbuhan dan kehidupan makhluk hidup. Pakan berkualitas adalah pakan
yang kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitaminnya seimbang. Zat
yang terpenting dalam pakan adalah protein.
Hal yang harus diperhatikan mengenai
pakan yaitu pakan tidak boleh disimpan dalam kurun waktu 2 minggu, tempat
penyimpanannya pun sebaiknya kering
(tidak lembap). Apabila pakan dibeli di pabrik, sebaiknya dipastikan pabrik
tersebut memproduksi pakan dengan kualitas yang baik. Kualitas pakan dapat
menentukan kualitas ternak.
Jika
pakan disimpan dalam wadah, sebaiknya wadah tersebut ditutup rapat dan tidak
ada udara yang masuk. Pakan yang terkontaminasi udara lembap akan berjamur.
Bagi semua makluk hidup, pakan mempunyai
peranan sangat penting sebagai sumber energi untuk pemeliharaan tubuh,
pertumbuhan dan perkembangbiakan. Selain itu, pakan juga dapat digunakan untuk
tujuan tertentu, misalnya untuk menghasilkan warna dan rasa tertentu. Fungsi
lainnya diantaranya yaitu sebagai pengobatan, reproduksi, perbaikan metabolisme
lemak dan lain-lain. Namun pemberian pakan berlebih dapat membuat hewan
peliharaan menjadi rentan terhadap penyakit, produktifitasnya pun akan menurun.
Pada industri peternakan masa kini,
pakan yang diberikan biasanya berupa campuran dari bahan alami dan bahan buatan
(komposisi) yang telah ditingkatkan kandungan gizinya. salah satunya yaitu yang
berasal dari limbah perkebunan. Kadang-kadang pada pakan ditambahkan pula
hormon dan vitamin tertentu untuk memacu pertumbuhan ternak dan membebaskannya
dari stress. Pakan alami adalah pakan yang berasal dari alam. Namun dalam
perkembangannya, sumber pakan alami tidak hanya berasal dari alam. Sumber makan
ini juga bisa berasal dari budidaya. Pakan alami rata-rata memiliki kandungan
protein cukup tinggi. Pakan alami yang masih hidup bisa disimpan dalam lemari
es pada bagian freezer. Kadar air pakan alami harus tetap dijaga. Jika tidak
dibekukan, pakan alami bisa membusuk hingga menurunkan kualitas pakan. Pakan
alami hidup contohnya untuk ikan koi, terdiri dari cacing darah (blood worm),
cacing sutera (tubifex), kutu air (Daphnia) dan udang.
Pakan buatan adalah pakan yang disiapkan
oleh manusia dengan bahan dan komposisi tertentu. Pakan buatan bersifat basa,
seperti bentuk pasta atau emulsi (cairan pekat), tidak perlu disimpan. Jenis
pakan basah sebaiknya dihabiskan dalam satu kali pemberian karena pakan jenis
ini mudah rusak jenis kandungannya. Namun bila memang harus disimpan, sebaiknya
disimpan dalam ruangan pendingin (lemari es), itu pun tidak bisa terlalu lama,
hanya 2 s.d 3 hari. Jika terlalu lama disimpan, kualitas pakan turun dan tidak
bagus untuk dikonsumsi. Bahan baku yang digunakan untuk menentukan kualitas
pakan buatan harus memenuhi beberapa syarat diantaranya , bernilai gizi, mudah
dicerna, tidak mengandung racun, mudah diperoleh, dan bukan merupakan kebutuhan
pokok manusia.
0 komentar:
Posting Komentar