Pages

Rabu, 11 Januari 2017

HANJELI LEM PEREKAT

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Hanjeli
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hanjeli atau jali merupakan tanaman yang mirip jagung, Bijinya dapat dimakan (dijadikan bubur atau perhiasan); coix lacryma; biji buah jali.
Dalam kosakata bahasa Indonesia, tumbuhan yang dikenal di Rangkasbitung disebut sebagai jali. Selain itu, hanjeli banyak ditemukan di Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya, terbukti dengan banyaknya nama yang diberikan pada tanaman ini. Sebagai contoh, pengolong iteum (Gayo), Perasa (Palembang), Anjalai (Sumatera Barat), Hanjeli (Sunda dan Jawa), Jelim (Aceh). (http://dieny-yusuf.com/hanjeli-makanan-orang-sunda-yang-terlupakan)
Adapun klasifikasi dan kandungan tanaman hanjeli sebagai berikut :
·         Klasifikasi Tanaman Hanjeli
Kingdom       
Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas
Commelinidae
Ordo
Poales
Famili
Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus
Coix
Spesies           
Coix lacryma-jobi
        

·         Kandungan Hanjeli

2.2  Pemanfaatan Tanaman Hanjeli
            Ketika kita melihat bentuk tanaman biji hanjeli, tentunya kita hanya tahu bahwa biji hanjeli itu hanya dapat dimanfaatkan sebagai perhiasan saja. Sebenarnya jika kita terus menelaah atau memperdalam tanaman tersebut, banyak sekali potensi yang dapat kita manfaatkan dan tentunya dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya, sebagai sumber pangan yang biasa diracik oleh orang sunda zaman dahulu untuk menjadi bubur, lontong bahkan menjadi bahan dasar pembuatan peuyeum
      (http://dieny-yusuf.com/hanjeli-makanan-orang-sunda-yang-terlupakan).
Selain itu biji hanjeli memiliki kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin B1, asam amino, coixol, coixenolide dan coicin, yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan tubuh. Secara farmakologis, biji hanjeli dapat memperkuat limfa dan paru-paru, meningkatkan daya tahan tubuh, peluruh kencing, antiradang, mengeluarkan nanah, antitoksin, dan menyembuhkan bisul. Biji hanjeli juga mampu mengganggu pertumbuhan sel kanker pada tingkat metaphase (http://www.kaskus.us) di samping itu, bagian ini juga mampu meningkatkan fungsi korteks adrenal dan menambah imunitas sel serta fungsi hormonal (Kompas, Rabu, 12 Maret 2008).
Menurut Direktorat Gizi Departemen Kesehatan (1981), 100 gram hanjeli mengandung energi 289 kal, protein 11.0 gram, lemak 4.0 gram, karbohidrat 61 gram, kalsium 213 mg, fosfor 176 mg, besi 11 mg, thiamin 0.14 mg, serta air 23 gram. Sehingga diharapkan dapat dijadikan alternatif pemenuhan kalori dan protein. (http://dieny-yusuf.com/hanjeli-makanan-orang-sunda-yang-terlupakan) dari beberapa kandungan biji hanjeli diatas, kandungan karbohidrat menempati urutan pertama sebagai kandungan yang tertinggi pada biji hanjeli. Karbohidrat seringkali ditemukan dalam biji-bijian, buah dan sayuran, jika telah melalui proses pencernaan akan dipecah menjadi gula yang diebut glukosa. Glukosa merupakan pemasok sumber energi bagi otak. (nurchasanah.2008:7)
Bukan hanya biji hanjeli saja yang dapat dimanfaatkan dan memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, akan tetapi daun hanjeli juga mengandung alkaloid, sedangkan akarnya mengandung coixol, asam pamitate, asam stearat, stigmasterol, betha dan gamma-stosterol, potassium chlorida, glukosa, asam amino, tajin, phytin, dan vitamin B1.
Hanjeli berdasarkan beberapa penelitian dan literatur diketahui memiliki unsur-unsur seperti yang terkandung dalam beras yang dapat menjadi sumber energi bagi tubuh. Selain itu, Hanjeli kaya akan lemak. Biji Hanjeli mengandung 58-62 persen soluble carbohydrate, terutama pati, 9.5-23 persen albuminoid, dan 5 persen lemak.

2.3 Morfologi Tanaman Hanjeli
Tanaman seperti rumput menahun, berumpun banyak, batang tegak dan besar, tinggi 1-3 m. Hanjeli tumbuh liar atau dibudidayakan sebagai tanaman sela atau tanaman pagar. Tumbuh pada tanah lembab dan terkena cahaya matahari hingga ketinggian 1.000 m dpl. Daun letak berseling, bentuk pita atau lanset, panjang 8-100 cm, lebar 1,5-5 cm, ujung runcing, pangkal memeluk batang, tepi rata, permukaan kasar, ibu tulang daun menonjol di punggung daun. Bunga ke luar dari ketiak daun, berbentuk bulir. Buahnya buah batu, bulat lonjong, bila tua berwarna ungu keputih-putihan, dan kulitnya keras.
1.4  Pengertian Pakan
Pakan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan usaha tani itik alabio. Pakan adalah makanan atau asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Istilah ini diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan kehidupan makhluk hidup. Pakan berkualitas adalah pakan yang kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitaminnya seimbang. Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein.
Hal yang harus diperhatikan mengenai pakan yaitu pakan tidak boleh disimpan dalam kurun waktu 2 minggu, tempat penyimpanannya pun  sebaiknya kering (tidak lembap). Apabila pakan dibeli di pabrik, sebaiknya dipastikan pabrik tersebut memproduksi pakan dengan kualitas yang baik. Kualitas pakan dapat menentukan kualitas ternak.
Jika pakan disimpan dalam wadah, sebaiknya wadah tersebut ditutup rapat dan tidak ada udara yang masuk. Pakan yang terkontaminasi udara lembap akan berjamur.
Bagi semua makluk hidup, pakan mempunyai peranan sangat penting sebagai sumber energi untuk pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan perkembangbiakan. Selain itu, pakan juga dapat digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya untuk menghasilkan warna dan rasa tertentu. Fungsi lainnya diantaranya yaitu sebagai pengobatan, reproduksi, perbaikan metabolisme lemak dan lain-lain. Namun pemberian pakan berlebih dapat membuat hewan peliharaan menjadi rentan terhadap penyakit, produktifitasnya pun akan menurun.
Pada industri peternakan masa kini, pakan yang diberikan biasanya berupa campuran dari bahan alami dan bahan buatan (komposisi) yang telah ditingkatkan kandungan gizinya. salah satunya yaitu yang berasal dari limbah perkebunan. Kadang-kadang pada pakan ditambahkan pula hormon dan vitamin tertentu untuk memacu pertumbuhan ternak dan membebaskannya dari stress. Pakan alami adalah pakan yang berasal dari alam. Namun dalam perkembangannya, sumber pakan alami tidak hanya berasal dari alam. Sumber makan ini juga bisa berasal dari budidaya. Pakan alami rata-rata memiliki kandungan protein cukup tinggi. Pakan alami yang masih hidup bisa disimpan dalam lemari es pada bagian freezer. Kadar air pakan alami harus tetap dijaga. Jika tidak dibekukan, pakan alami bisa membusuk hingga menurunkan kualitas pakan. Pakan alami hidup contohnya untuk ikan koi, terdiri dari cacing darah (blood worm), cacing sutera (tubifex), kutu air (Daphnia) dan udang.
Pakan buatan adalah pakan yang disiapkan oleh manusia dengan bahan dan komposisi tertentu. Pakan buatan bersifat basa, seperti bentuk pasta atau emulsi (cairan pekat), tidak perlu disimpan. Jenis pakan basah sebaiknya dihabiskan dalam satu kali pemberian karena pakan jenis ini mudah rusak jenis kandungannya. Namun bila memang harus disimpan, sebaiknya disimpan dalam ruangan pendingin (lemari es), itu pun tidak bisa terlalu lama, hanya 2 s.d 3 hari. Jika terlalu lama disimpan, kualitas pakan turun dan tidak bagus untuk dikonsumsi. Bahan baku yang digunakan untuk menentukan kualitas pakan buatan harus memenuhi beberapa syarat diantaranya , bernilai gizi, mudah dicerna, tidak mengandung racun, mudah diperoleh, dan bukan merupakan kebutuhan pokok manusia.















0 komentar:

Posting Komentar