Pages

Rabu, 21 Januari 2015

Novel BAB 1 Part 4 "FIRST MOMENT"



Randi berjalan keluar, menatap Rani yang sedang masuk ke Ferari milik pacarnya. Ia berjalan lemas membayangkan sesuatu yang membuatnya ingin sedih, marah, dan kesal. Semua bercampur menjadi satu.
Sepanjang perjalanan, Randi tak henti-hentinya bersenandung. Ia membayangkan pertemuan indahnya dengan Rani, tapi walau bagaimanapun semua itu telah terhapus karena Rani sudah memiliki pasangan dalam hidupnya. Jalanan sangat ramai, orang-orang berlalu lalang memadati jalan ibukota.
Langit yang semakin mendung disertai petir yang tidak terlalu menggelegar di petang itu, membuat Randi untuk lebih mempercepat pespanya menuju ke rumah kecilnya.
Tiba-tiba, silau cahaya di depan jalan menghalangi perjalanan Randi saat itu. Dan akhirnya…. JEGERRRRRR
….
….
….
“Ada di mana gue???” pikir Randi bingung
Tempat itu kosong, tidak ada siapapun di sana.
“hellooo? Ada orang di sini? Gue lagi di mana sih? … yang gue ingat, tadi perasaan gue lagi ngendarain motor pespa gue… LAH? PESPA GUE DI MANA? Hmmm, apa gue udah mati?” kata Randi sedih
Tiba-tiba… seseorang berjubah putih menghampiri Randi…
“Harry Potter???” tanya Randi
“hoy mas broh, ngapain loe di sini? Ini tuh tempat orang pertama baru meninggal. Ini belum waktunya buat loe. Loe harus dapatkan kebahagiaan untuk hidup loe kelak, kejar terus cita-cita loe, kejar terus impian loe, jangan patah semangat untuk mendapatkan itu semua. Pokoknya, sekalipun badai menghadang loe harus lewatin itu. Demi kebahagiaan. Ok ” ucap Harry khas menggunakan bahasa gaholnya.
Semakin lama semakin gelap ruangan itu. Randi tetap berjalan lurus hingga ia menemukan satu titik cahaya di depannya.
“eh eh, dia udah sadar lihat…” ucap Robi sahabat Randi sambil ngelap air matanya
“Randiiii… aku takut kehilangan kamu. Alhamdulilah kamu udah sadar.” Sambung Sinta sambil memegang tangan Randi
“Loh, ada apa sih? Kok semuanya pada nangis di sini? Robi, Sinta, Pak dosen, semuanya… ada apa ya? Aduhhh… kepalaku pusing banget.” Kata Randi membuat senyuman kepada semua yang ada di sana
“Randi, udah kamu istirahat aja dulu. Kamu sekarang berada di rumah sakit. Jangan banyak berpikir, tidur istirahat aja. Keadaan kamu masih belum pulih. Kamu tadi habis mengalami kecelakaan dan sempat tak sadarkan diri lebih dari 2 jam.” Jelas pak dosen.
            Randi melihat satu-satu yang hadir di sana, tapi tak didapatkan sosok wajah Rani wanita pujaan hatinya. “hhhhh” desah nafasnya.
            “malam ini atau besok, Randi sudah boleh dibawa pulang. Tidak ada luka yang membahayakan, hanya kaget saja mungkin.” Ucap pak dokter kepada pak dosen dan teman-teman Randi.
“syukurlah…”
@@@
Randi terbangun ketika mendengar lantunan adzan yang saling bersahutan dan memecah keheningan pagi itu. Seperti dikomando, ayam jantan milik tetangga berkokok riang. Suaranya yang lantang selalu dapat membangunkannya saat terkadang Randi sedang mengantuk. Tetapi, seringkali juga Randi enggan untuk bangun karena lantunan adzan yang merdu itu membuatnya terbuai untuk kembali memeluk guling.
“loe udah bangun mas broh?” ucap seseorang di samping Randi
“eh lo di sini Harry?” tanya Randi sambil nguap
“iya, gue takut lo kenapa napa lagi. Jadi gue jagain lo di sini.” Kata Harry Potter
“yaudah gue mau ambil wudhu dulu ya, ayok bareng… berjamaah sama gue shalat shubuhnya.” Ajak Randi
“ok siap, ayok berangkat…”
“cuy, gue udah siapin roti buat lo tuh di meja makan.” Kata Harry Potter yang sedang mengasah tongkat sihirnya
“ouh hatur nuhun kang. Eh, gue boleh tanya gak sih? Kok loe bisa ada di sini emangnya loe gak ke Hogwarts? Nanti dimarahin professor Dumbledore tau rasa!” kata Randi sambil memakan roti di tangannya
“ouh, ngga lah sekarang gue lagi libur. Badmood deh di sana mulu, pengen refreshing gue di sini, itung-itung sih bisa bantuin loe.” Kata Harry menjelaskan
“oh ya, hari ini gue mau ke kampus, mau liat pengumuman hasil UAS gue. Loe mau ikut?” tanya Randi
“ouh gak deh, gue mau di sini aja jalan-jalan di sekitar perumahan loe. Siapa tau gue dapet cewek cantik di sini #upsss :D” kata Harry mengedipkan sebelah matanya
“so genit banget sih loe penyihir terhebat di Hogwarts :D. oh ya, seandainya gue butuh bantuan, gue harus ngapain supaya bisa manggil loe Harr?” tanya Randi lagi
“gpp penyihir juga manusia :D. Kalo lo mau gue ada di tempat loe, lo cukup sebut nama gue tiga kali. BENTO BENTO BENTO ASIKKK #eh salah. Harry.. Harry.. Harry cukup di dalam hati loe.” Jelas Harry kembali
“ok lah kalau begitu… gue cusss ke kampus dulu ya. Mikum.” Kata Randi alay
@@@
NAMA                                                IP
1.      RANDI PRATAMA                    4,0
2.      PUTRI AMELIA                         3,4
3.      BAYU DWI AGUNG                 3,2
4.      BELLA ASKIA                           3,2
5.      RANI PRASASTI                                    3,0
….
….
“Alhamdulilahirobbilalamin aku masuk yang terbaik lagi tahun ini, dan  targetku pun sudah tercapai. Semoga untuk ke depan aku bisa lebih baik lagi. Amin” kata Randi berdesak-desakan melihat nilai yang ditempel di papan pengumuman.
“eh eh, itu ada nama Rani kan… alhamdulilah dia juga bisa masuk 5 besar J” sambung Randi di sela-sela doanya
“SELAMAT KEPADA RANDI YANG BISA MEMPERTAHANKAN POSISINYA DI TAHUN YANG SEKARANG, TINGKATKAN KEMBALI PRESTASIMU DI KAMPUS INI. DAN UNTUK YANG LAIN, TETAP SEMANGAT DAN TERUS BERJUANG UNTUK KESEMPATAN SELANJUTNYA.” Kata pak dosen so bijak
“selamat ya Di J lo emang temen gue yang paling pinter.” Ucap Robi sahabat terbaik Randi
“oh iya Bi, tx ya. Untuk selanjutnya, loe jangan mau kalah sama gue dong! Nanti gue traktir permen deh.” Canda Randi siang itu.
“bisa aja loe. hahaha” sambung tawa Robi
Di kejauhan, Rani hanya memberikan senyuman tanda terimakasihnya karena jasa yang sudah diberikan Randi untuk mengajarkan pelajaran waktu itu.
“sippp (y)…” Randi mengangkat jempol tanda ia member ucapan selamat kepada Rani.

*NEXT LAGI

0 komentar:

Posting Komentar