aku
tulis sajak ini
sebagai
terjemahan bahasa tuhan
karena
kini bahasa-Nya tak lagi dimengerti manusia
beribu
lautan manusia
terbuai
diatas mimipi
terbuai
angan ketidakpastian
mereka
lupa yaumil akhir kekal abadi
menanti diujung senja
aku tulis sajak ini
untuk
manusia kembali mengerti
firman
tuhan
tidak lain kehidupan dunia melainkan
kehidupan belaka
aku
tulis sajak ini
dengan
lantang
aku
memanggil sang agung
yang paling qorib dengan jiwa raga bukan
urat melainkan ajal belaka
manusia
lupa
manusia
terbuai
manusia
terlena
risalah
Tuhan kepada Israfil
bahwasanya
ajal datang pada jiwa
tak
terkecuali aku atau dia
waktu
tak dapat dipungkiri
begitupun qodar tak dapat disangkal
tubuh
berkalung emas
tak
berguna tatkala keranda mengusung jiwa
jangan
berharap “roudhotul jinan” menghias
kuburmu
sementara tubuh berselimut dusta
aku
tulis sajak ini
karena
aku yakin
surga
merindukan manusia yang bertaqwa, dan
neraka selalu menanti manusia begelimang dosa
aku
tulis sajak ini
sebagai
terjemahan bahasa tuhan
karena
bahasa-Nya tak lagi dimengerti manusia
”undhur
maa qoola, wa laa tandhur man qoola”
0 komentar:
Posting Komentar