FIRST MOMENT
-“AWASSSSSS!!
HARRY POTTER … ITU DI BELAKANG KAMU!!!”-
AVADA
KEDAVRA!!
“Fiuhhh x_x”
Harry tersadar dari mimpi
aneh yang dialaminya. Dengan mimik wajah yang sedikit kamseupay (efek dari
mimpi), segera ia mengelap lukisan indah berwarna putih bening yang masih
neplok di jidat dan pipinya.
Dengan santai, ia berjalan
menuju dapur untuk mengambil sedikit makanan (mungkin laper) lalu ia kembali ke
tempat peristirahatannya dan tidur kembali.
“HAH! Jam berapa ini??? Aduh
sial, gue harus ke kampus >.< “ geramnya sambil on the way kamar mandi.
Harry Setiawan adalah seorang
mahasiswa jurusan Ilmu Komputer di salah satu perguruan tinggi terkenal di
Jakarta. Ia merantau dari kampungnya yang nan jauh di luar pulau sana dan
sekarang bertempat tinggal di salah satu perumahan sederhana dekat kampus yang
ditempatinnya.
Pria kelahiran Banten ini
memang sangat fanatic (pake beudddd) dengan film terkenal ciptaannya J. K
Rowling yaitu “Harry Potter” (namanya aja udah sama). Sampai-sampai, hampir di
setiap malamnya ia mimpikan setiap adegan yang diperankan di film tersebut.
- Robi: “Harry, lu masih di mana? Cepet ke kampus! Bentar lagi dosen
masuk, bisa mati lu kalo telat. Lu gak inget kalo sekarang ada jadwal
praktek??” 1 message diterima di handphone Android Harry. -
Hanya berbekal wajah kumel, Harry
langsung tancap gas menggunakan pespa kesayangannya. (BREMMM BREMMM BREMMM)
@@@
Sesampainya di kampus, Harry
langsung berlari ke arah ruang kelasnya yang tampak 20 meter dari parkiran di mana ia memarkirkan
pespanya.
Saat menaiki tangga,
tiba-tiba…..
“GEDEBRUG….”
Sesuatu yang menjijikan jatuh
dari atas dan mengenai kepala Harry.
“hadehhhh, bener-bener sial
hari ini, udah bangun kesiangan ditambah ini lagi ketiban kotoran cicak… mimpi
apa gue semalem” ocehnya gak jelas sambil membersihkan kotoran di rambutnya.
Harry pun kembali berlari
menuju ruang kelas.
Sesampainya di mata pintu,
dan ketika Harry akan membukanya, tiba-tiba…
(JRENG JRENG JRENG) dari arah
yang berlawanan terpampang sesosok wanita cantik layaknya bidadari yang turun
dari angkot (eh dari surga) juga ingin membuka pintu itu.
Tanpa disengaja, tangan
mereka pun saling beradu (eciee beradu, mau adu ayam?)
Sama halnya dalam
sinetron-sinetron, mereka berpegangan cukup lama (mau nyebrang kali ah) dan saling
berpandangan dengan adegan slow motion .
- Wanita itu bernama Ginny. Ia adalah bunganya kampus di sini. Tentu
saja, jika dilihat dari parasnya yang beautiful, kulitnya yang bersih mulus,
dan bodinya yang sexy, sempat membuat Harry tak berdaya pagi itu. –
Keduanya melepas gagang pintu
secara bersamaan. Tak ingat siapa yang memulai, akhirnya tangan mereka pun
sudah dalam posisinya masing-masing.
“eh eh.. sorry gue tadi gak
sengaja. Kamu telat juga ya?” tanya Harry gugup
“iyuhh iyuhh… siapa sih lo?
Jangan so akrab deh ma gue! Dasar cocul. cowok culun! Udah, gue mau masuk
sekarang. Minggir-minggir!!!” balas Ginny sebari matanya dibelo-beloin
- Penampilan Harry memang sangat berbeda jika dibandingkan dengan
mahasiswa lain yang keren, cool, cetar badai membahana pokoknya. Lihat saja,
rambutnya yang lepek dibelah dua ke kanan dan ke kiri, ditambah kacamata bulat
yang menutupi sepasang mata lentiknya, juga pakaian yang ia pakai hanya
menambah culun saja penampilannya itu.-
Merekapun masuk ke ruang
kelas secara bersama…
Dengan langkah pelan namun
pasti, Harry menghampiri pak dosen yang sedang mengajar mahasiswanya tentang
bagaimana cara menginstall salah satu program komputer.
“se.. se.. selamat pagi pak,
maaf hari ini saya datang terlambat.” ucap Harry terbata-bata.
“pagi pagi? Pagi dari Arab?
Liat sekarang jam berapa? Udah jam 9 (jam 9 perasaan
masih pagi juga :D ) . jangan
mentang-mentang kamu mahasiswa terpintar di antara mahasiswa lain, kamu jadi
seenaknya datang ke kampus. Kalo udah berurusan sama yang namanya TELAT,
kepintaran kamu itu sama dengan nol.” Balas pak dosen menasihati Harry.
Harry pun tak mampu
berkata-kata lagi. Ia hanya bisa menundukan kepalanya karena memang dia tahu
bahwa itu memang kesalahan dia sendiri.
(hayooo yang lagi baca cerita
ini masih ada yang datang terlambat juga gak ke sekolahnya atau kampusnya?)
…- kedisiplinan itu sudah
menjadi kewajiban kita sebagai pelajar atau mahasiswa. Jadi, secara gak
langsung berarti kita sudah menyalah gunakan kewajiban kita? Ya gak? Ya aja deh
ya ya ya :p -…
360 derajat berubah drastis
bentuk muka pak dosen yang tadinya jengkel melihat si Harry telat, kini berubah
seperti malaikat (jadi baik gitu deh intinya) ketika melihat bunga kampus yang
berada tepat di belakang Harry.
“Ginny, kamu kok telat???
Hayoo kenapa?.” Tanya pak dosen dengan lembut
“maaf pak, tadi Ginny nganter
Crookshanks ke dokter dulu, soalnya bulunya banyak yang
rontok. “ sahut Ginny sambil
menggeraikan rambutnya yang panjang. (Crookshanks itu kucing peliharaannya)
“Loh gak usah minta maaf,
bapak pasti maklum kok. Tapi, lain kali jangan telat lagi ya kan
bapak gak bisa lama liatin
kamunya. Hehe” bisik pak dosen .
- Pak dosen ini memang masih lajang di umurnya yang sudah cukup
matang. Dan dia menaruh hati pada bunga kampus itu. Tiap ada kesempatan, pak
dosen gak akan menyia-nyiakan dan akan selalu memanfaatkannya agar bisa lebih
dekat lagi dengan Ginny. -
“nanti pulangnya, bapak anter
kamu jemput si Crookshanks ya…” sambung pak dosen.
TETTTTTTTTTT PURUTPUTTTT (bel
pulang akhirnya berbunyi)
“eh Ry, gue pulang duluan
ya.” Kata Roni sahabat terbaiknya Harry.
Harry hanya mengangguk tanda
persetujuan darinya.
Mahasiswa lain sudah
meninggalkan ruangan kelas. Hanya Harry seorang yang masih duduk di pojok
ruangan.
Tak lama kemudian, ada 4
mahasiswa masuk dan berjalan menuju arah Harry (sambil nyengir). Sontak,
ekspresi wajah Harry berubah menjadi ketakutan. Ke empat mahasiswa itu bernama
Darco, Goli, Crabb dan Blase.
Darco memandang Harry begitu
tajam, pandangan itu seolah berbicara bahwa dia iri terhadap pria berkacamata
itu.
Harry hanya menatap mereka
bingung.
“siang Darco, Goli, Crabb dan
Blase.” Sapa Harry dengan tangan gemetar.
“gak usah banyak oceh lu, gue
ingetin sama lu ya! jangan so pinter di kampus ini! Lu dapet beasiswa kan?
Sekarang mana keluarin dompet lu! Mana! Cepet keluarin!” gertak Darco.
“ahhh lama! Udah mending kita
paksa aja!” sahut salah satu teman Darco
Akhirnya, Darco dan ke empat
temannya mendapati dompet Harry yang berisi uang yang cukup lumayan banyak.
- Darco memang sangat iri terhadap Harry, ia menaruh dendam waktu
itu. Saat pemilihan perwakilan kampus dalam lomba Perakitan robot, Harrylah
yang dipilih dan akhirnya bisa
mengharumkan nama kampusnya saat itu. Darco tak menerima, harusnya dia yang ada
di posisi Harry.
Dan hampir tiap harinya, Harry menjadi bulan-bulanan Darco dan genknya.
-
Dengan wajah sembab sedikit
membiru akibat ulah Darco cs, Harry berjalan ke luar ruangan untuk segera
pulang ke rumah.
@@@
“hhhh”
Harry menghela nafas untuk
kesekian kalinya di pagi itu. Ditemani secangkir kopi dan sepotong biskuit ia
habiskan waktu libur di teras rumah.
“arghhh ini luka masih aja
kerasa sakit. Seandainya gue bisa ngelawan mereka pasti gue gak akan kayak
gini… uang bulanan gue juga diambil
( tapi gak bagus juga sih kalo
kejahatan dibalas dengan kejahatan lagi, pasti gak akan baik nantinya. Serahkan
sama Tuhan aja. ”)
“Oh iya gue kan punya
simpanan uang di bawah bantal, cukuplah buat seminggu dua minggu .” pikir Harry
sambil memakan biskuit dalam genggamannya.
Rintik hujan membasahi semua yang ada
di bawah langit hitam tak membekas.
Sambil menatap hujan, Harry
bergumam tak jelas di pagi yang menjelang siang itu.
“aduhhh, kok gue jadi
kepikiran tu bunga kampus ya? Seandainya dia itu pacar gue, uh pasti gue jadi
cowok yang paling beruntung di dunia ini. Tapi apa mungkin? Dia kan cantik,
mana mau sama gue (sambil ngaca di cermin yang hampir retak). Ahh biarlah…”
“KECEPRUT KECEPRUT…”
Lamunan Harry seketika buyar
saat handphonenya berbunyi. Ia pun segera merogoh kantung celana untuk mencari
tahu isi chat di dalamnya.
-Bella: eh invite dong, cowok
ganteng nih pin:57C9FF2B, sorry broadcast ya -
“hhhh, kebiasaan deh
pagi-pagi udah ada yang broadcast gak jelas.” Responnya sambil membanting
handphone ke atas meja.
Harry pun melanjutkan kembali
lamunannya.
“Ginny uhh… kenapa sih lu
kayak hantu? Tiap detik selalu aja membayang-bayangi hati gue.” gumamnya tak
bersemangat.
Langit yang tadinya mendung,
kini berganti menjadi lebih cerah dan memberi sinar kepada setiap apa yang
diciptakan Tuhan.
Beberapa jam kemudian,
terlihat seorang wanita yang berjalan menuju arah rumah Harry.
“Harry… selamat siang…” ucap
seseorang.
Suara yang tidak asing bagi Harry
itu membuatnya lebih bersemangat untuk melihat siapa yang datang.
“Ginny??? ya ampun, ada angin
dari mana dia bisa datang ke rumah gue.” Pikir Harry, ngintip di celah pagar.
“siang juga bidadariku yang
paling cantik, ayo masuk Gin tapi maaf ya kalo sedikit berantakan.” Balas Harry
sambil nyengir :D
“gak usah Harryyyy, gak usah.
Gue gak bakal lama-lama kok. Gue cuma mau… Cuma mau ngajak lo DINNER malam ini.
Itu sih kalo kamu gak keberatan.” Ucap Ginny tersipu malu
“HAH? Cius gak nih? Mie apah
ciy? :D gue… gue… gue juga mau banget Gin dinner sama lo.” Sambil mendekat
berniat untuk mencium kening Ginny.
…
Tapi, yang Harry rasakan saat
itu terasa sangat aneh! Keningnya Ginny begitu terasa kasar ketika kecupan
terjadi, dan aromanya pun sangat tak sedap, seperti orang yang belum mandi
selama 1 abad.
…
Dan ternyata, Harry sedang
asik ketiduran. Terlihat ekspresi wajahnya yang sedang memonyong-monyongkan
bibir tipisnya. That’s right. Its just a dream.
Harry pun akhirnya tersadar.
“lah? Berarti yang tadi gue
cium siapa, tadi itu kerasa nyata banget??” pikir Harry kebingungan.
Di samping Harry, ternyata
sudah ada orang gila yang suka luntang-lantung di perumahannya yang sejak dari
tadi pula orang gila itu menemani Harry tidur. #u know that what happen. (Oh My God
:D #KABOOORRRR)
Waktu tak terasa begitu cepat
dirasakan. Hingga saatnya hari penentuan pun tiba
@@@
“ Na.. na.. na na na na..na
na na.. na na na Na.. na.. na na na na..na na na.. na na na Na.. na.. na na na
na..na na na.. na na na Na.. na.. na na na na..na na na.. na na na Na.. na.. na
na na na..na na na.. na na na Na.. na.. na na na na..na na na.. na na na Na..
na.. na na na na..na na na.. na na na”
Alunan nada tak indah dan
siulan-siulan yang dikeluarkan dari mulut Harry hanya menambah langit menjadi
lebih mendung pagi itu.
Dengan santai, Harry
mempersiapkan segala keperluannya di kampus nanti.
Hari ini adalah hari yang
paling.. paling.. paling dibenci para mahasiswa ataupun pelajar di seluruh
jagad nusantara. Karena kenapa? Hari ini akan dilangsungkan test atau UAS yang
akan menentukan nilai di akhir semester ini.
Entah mengapa, tak seperti
banyak orang rasakan yang jika berhadapan sama yang namanya UAS, pikiran menjadi stress, pusing,
begadang sampai pagi, pokoknya campur aduk deh gimana rasanya tu. Tapi, tau gak
gays? Itu semua tak dirasakan oleh pria tampan berkacamata ini. Karena kenapa? Harry
sudah mempersiapkan segala sesuatunya dari jauh-jauh hari. Setiap hari ia
latihan soal-soal, rajin membaca buku, sering mengerjakan tugas dengan rapih,
dan jika itu dilakukan secara rutin maka lama kelamaan setiap apa yang kalian
pelajari akan tersimpan di dalam memori kalian masing-masing. So, be smart ok
“ IP ku kali ini harus bisa
di atas 3,8!! Kalo bisa di atas 4! Pespa, doakan gue ya.” ucap Harry sambil
mencium pespa kesayangannya.
Harry pun bergegas menuju
kampus tercinta.
07.30 am
@Lorong kampus
“itu orang-orang kok
ngeliatin gue kayak gitu banget ya??? #lirik ke belakang. Gue juga tau kalo gue
ganteng, tapi gak segitunya juga kaleee. Eh, tapi ngomong-ngomong kok gue jadi
kebelet gini. Ah masih setengah jam lagi masuknya ok ke toilet dulu.” Ucap Harry
sambil ngeden menahan sesuatu yang akan keluar.
Harry merasakan hal yang aneh
ketika ia sedang berjalan, seperti ada yang mengikutinya dari belakang. Namun,
ketika ia berbalik, Harry tak mendapati apapun di sana.
“ahhh, lega…” desah Harry
sambil membersihkan bekas somethingnya.
Tiba-tiba, pintu terkunci
dari luar.
“CEKREK…”
“hey? Siapa di sana? woy bukain woy…”
ucap Harry gelisah
“sukurin lo! diem lo di situ gak usah
kemana-mana! Biar tau rasa! Hahaha” terdengar suara khas Darco di balik pintu
toilet.
“eh keluarin gue cepet! Gue mau keluar
pleaseee! “ pinta Harry mencoba mendobrak pintu.
“percuma aja lo mau teriak atau mau
dobrak pintu gak akan bisa. Dan gak akan ada orang yang denger lo di sini!
Selamat bersenang senang :D HAHAHA” disusul tawa teman-temannya yang juga ikut
bekerja sama dengan Darco.
Harry hanya terduduk di closet toilet
dengan pasrah. Ia melihat ke jam yang dipakai di pergelangan tangan kirinya.
“ibu periiii tolongin Baim…” pinta Harry
ala-ala sinetron di film itu tuh :D
Waktu menunjukkan pukul 07.55 am. Di
detik ke 60, tanpa sadar Harry berteriak tak bisa mengontrol emosinya yang
memuncak saat itu.
Tiba-tiba
muncul seseorang di hadapan Harry...
“Hey mas broh, elo kenapa nangis?
Cemen ah elo…” ucap seseorang pake bahasa gahol di hadapan Harry.
“Hah, Harry Potter???” balas Harry
kaget.
“ia lo kenapa manggil gue? Gue
sekarang lagi mau ngadepin ujian O.W.L di Hogwarts. Ganggu gue aja deh loe.”
Sahut Potter kecewa.
“Lah? Siapa juga yang manggil loe
hellooowww???” kata Harry sinis.
“gue keluar dari kalung elo, elo
mungkin tadi berteriak emosi gitu, terus pikiran elo terhubung dengan kalung
yang loe pakai. Ouh yaudah gue mau kembali lagi kalo gitu.” Kata Potter
kemudian
“eh eh tunggu dulu …! Tolongin gua
please pake beuddd Harry Potter… gue sekarang terkurung di sini gara-gara ulah Darco
cs. 1 menit lagi bel UAS bunyi, pleaseeee tolongin gue . gue harus ngerjain tu
UAS .” pinta Harry dengan wajah yang tersiksa.
“terus kalo gue udah bantuin loe, loe
mau kan bilang WOW???” kata Harry meminta persetujuan dari Harry.
Hadehhh ini tokoh jagoan kok alay
banget ya??? Ucap Harry dalam hati
“ouh iya-iya udah buruan bantuin gue.”
Nyengsolin bibir ke arah kiri.
“sekarang, loe pejamkan kedua mata loe
lalu pegang tangan gue. Dan ketika gue bilang –cucok rumpi- eh maaf salah
mantra :D . ketika gue bilang: APPARATE, lo hitung sampe 5 detik kemudian buka
mata loe ok.” Kata Harry membuat Harry melongo.
“1.. 2.. 3.. APPARATE!!!”
TRIIIING
“1, 2, 3, 4, 5… hmmm udah belum ya???”
kata Harry dalam hati.
BAKEKOKKK :D
“SILAHKAN KERJAKAN SOAL MASING-MASING
DI MEJA KALIAN. WAKTU MENGERJAKAN SAMPAI PUKUL 10.00 .”
Terdengar suara khas pak dosen di
hidung Harry #eh di mata woy :D
Harry cuma nyengir dan langsung
mengerjakan semua soal di tangannya. Secepat kilat dia langsung memakan
soal-soal itu. SEEETTTT SEEETTT SEEETTT
“pak, saya sudah selesai.” Ucap Harry
PD sambil ngacungin telunjuknya.
Mahasiswa lain terlihat melongo. 10
soal essay berhasil dikerjakannya dengan begitu cepat. Padahal, saat itu waktu
masih menunjukkan pukul 09.00 am.
Semua mahasiswa terpana terbengong-bengong dan terkagum-kagum terhadap
kepintarannya Harry, tapi tidak terpana sama bentuk model mukanya Harry. #eh :D
“baiklah Harry, silahkan kumpulkan
jawaban kamu, periksa kembali jika ternyata ada yang salah, dan tunggu di
tempat duduk kamu sampai bel berbunyi.” Kata pak dosen mengingatkan
“Harry Potter, dia kemana ya kok
langsung ngilang gitu aja. Apa dia masuk lagi ke kalung ini???” sambil
nyari-nyari di kolong kursi. “gimana caranya supaya dia bisa kembali ke sini
lagi ya…” pikir Harry sambil ngupil
TEEEETTTTT
PURUTPUTTTTT
“BAIKLAH ANAK-ANAK, SILAHKAN
TINGGALKAN JAWABAN KALIAN DI KURSI MASING-MASING DAN KALIAN SEKARANG BOLEH
PULANG.” Tegas pak dosen
“Harry… “ ucap seseorang
melambaikan tangan
Harry langsung menghampiri seseorang
itu.
“iya? Ada apa Ginny…?” tanya Harry
dengan jantung yang lagi disko
DAG DIG DUG DAG DIG DUG DAG
DIG DUG DAG DIG DUG DAG DIG DUG DAG DIG
“jadi gini Di, gue kok kayaknya kesulitan banget ya jawab soal tadi. Lo mau gak sepulang kuliah ini ajarin gue buat UAS besok? Soalnya gue takut banget kalo IP aku yang ini juga bakal kecil lagi ” kata Ginny memelas.
“wahhhh, ternyata dia lebih cantik
kalo gak judes kayak gini, gak kayak kemaren…” matanya membentuk love
“Harry??? Woy Harry!!! Gimana mau gak?
“ sahut Ginny sambil nyubit perut cekingnya Harry
“HAH, oh iya iya aku mau mau Gin…
tapi… eh ngga. Yaudah kamu tunggu aja ya di rumah nanti aku ke sana.” Balas Harry
gugup
“omongan lo aku – kamu, biasanya aja
gue – elo. Hhe ok deh gue tunggu jandamu! #eh kedatanganmu :D” kata Ginny
langsung meninggalkan Harry
@@@
@parkiran
“wahhhh beruntung banget gue, gue hari
ini mau ketemu Ginny di rumahnya. Yuhuuuuu” gumam Harry nyengir sambil ngelap
si pespa
“eh eh eh boss itu .. itu si culun kan?
Noh noh di parkiran.” kata Crabb memberitahu Darco yang sedang makan cendol
dekat parkiran
“mana??? Oh ia cari mati dia, tapi dia
kok bisa keluar dari toilet ya? Habisin dia sekarang!” kata Darco menuju
parkiran
Mengetahui bahwa Darco cs akan
menghampiri Harry, Harry langsung cepat-cepat menaiki pespanya. Tapi entah
kenapa, motor Harry gak bisa nyala meski sudah digas berkali-kali.
“mampus gue.” Kata Harry nepok jidat
“eh eh eh, gak sopan. Mau kemana lu
hah?” kata Darco sambil narik lengan Harry
“hmmm maaf ya gue lagi buru-buru nih…”
balas Harry lemes
“langsung hajar aja boss!!” sambung Goli
yang sedang ngunyah kerupuk
Harry pun ditarik ke tempat sepi, kemudian
Darco cs langsung menghajar habis-habisan.
BUKKKK BUKKKK BUKKKK BUKKKK BUKKKK
BUKKKK BUKKKK BUKKKK
“HEYYY, stoop stoop! Gue panggil
polisi nih. Hallo hallo pak polisi cepet ke sini ada kejahatan di sini pak
ditunggu ya…” ucap seseorang berpura-pura nelpon polisi
“eh eh jangan… jangan!, ayok
kabur cuy…” kata Darco dan
langsung meninggalkan Harry dan seseorang itu.
“aduhhhh, sakit banget.” Kata Harry
sambil mengusap jidatnya
“yang mana yang sakit Ry?” lanjut Hermi
mengeluarkan kain dari tasnya
Hermi adalah mahasiswi di kampus Harry
juga, tetapi beda jurusan dengannya. Ia mengambil jurusan sastra di sana.
Penampilan Hermi ini gak jauh
beda dengan penampilannya Harry, sama-sama culun. Diliat dari rambutnya yang
dikepang dua, dan kacamata besarnya, menambah aneh saja penampilannya itu.
Orang-orang bilang sih mereka itu couple culun yang sangat cocok di kampus.
Memang, Hermi sangat suka sekali dengan Harry, tiap jam istirahat dia selalu
mengikuti Harry kemana pun pergi, itu semua ia lakukan hanya untuk melihat
wajah tampannya saja. Harry pun menyadari itu, tapi Harry cuek karena memang
dia GAK SUKA SAMA CEWEK CULUN itu.
“udah … gak apa-apa kok Herm.
Gue pergi dulu ya, soalnya gue ada janji sama temen. Tx udah bantuin gue.” Kata
Harry menuju pespa kesayangannya
Hermi hanya memandang dari
kejauhan…
“Hmmmm..”
TIIIDDDD TIIDDDD TIIIDDD
Harry membunyikan klakson
pespanya di depan rumah Ginny.
“asalamualaikum, selamat
siang??” sapa Harry di luar pager
“aduh kok sepi gini ya
rumahnya… halloo Ginny, ni gue Harry. Jadi gak belajar barengnya?” teriak Harry
sekencang-kencangnya.
“Harry! Lo ngapain di situ?
Yang itu bukan rumah gue, rumah gue di sini... so tau sih :D” Ucap seseorang
sambil ketawa
“ya ampun, eh maaf ya nanti
gue ke situ…” balas Harry pasang muka kepiting
“hhhhhhh” Harry menghela
nafas ketika duduk di sofa empuk milik Ginny.
“lo dari mana aja??? gue
nungguin dari tadi gak dateng-dateng keburu bedug shubuh. Eh itu kenapa muka
loe kok memar gitu?” tanya Ginny sambil membawa cangkir berisi teh
“hah ngga kenapa napa kok ni
tadi di jalan gak sengaja kejedot tiang listrik.” Kata Harry sambil garuk-garuk
kepala.
“yaudah cepet ajarin, keburu
maghrib nih. Mau mulai dari mana.” Tanya Ginny lembut
- Huaaa, gak nyangka sekarang gue lagi sama cewek cantik bidadari
pujaan hati gue. Aduh dia kenapa sih bisa cantik kayak gini. –
“HOY? Kok ngelamun sih, ayo
dong mulaiiii Ry…” kata Ginny menghapus lamunan Harry
“hah oh iya ia kita mulai
dari Corel Draw aja ya…”
“eh nanti dulu.!!” Sela Ginny.
“ada cabe tuh di gigi loe…” :D
#upssss
“Corel Draw adalah editor grafik vektor yang
dikembangkan oleh Corel, sebuah perusahaan perangkat lunak yang bermarkas di
Ottawa, Kanada. Versi terbarunya, Corel DRAW
X5 dirilis pada tanggal 23 Februari 2008. Corel DRAW
pada awalnya dikembangkan untuk sistem operasi Windows 2000 dan seterusnya.
Versi Corel DRAW untuk Linux dan Mac OS pernah dikembangkan, namun dihentikan
karena tingkat penjualannya rendah.” Terang Harry sangat jelas
“Ginny? Kok malah
senyum-senyum liatin handphone sih? Katanya mau belajar. Sini handphonenya gue
pegang dulu.” Pinta Harry sambil ngambil handphone yang ada di tangan Ginny
“ih apaaan sih lo ni kan hp
gue sini balikin!” mencoba untuk merebut
“ya nanti gue balikin kalo
belajarnya udah selesai” kata Harry membuat kecewa
“ihhhh nyebelin amat sih loe
gak mau sini pokoknya balikin!”
Tiba-tiba Ginny terpeleset
dan jatuh di pangkuan Harry #uhh so sweat :D
1 detik, 2 detik, 3 detik, 60
detik…
“eh ngapain loe peluk-peluk gue! Cari
kesempatan banget ya!” menjauh dari Harry dan merebut kembali handphonenya.
“yaudah sori gua gak sengaja,
kalo gue lepasin tadi nanti lo jatoh dong.” Ucap Harry memperjelas
“halo sayang? Kamu udah di
depan? Ouh iya iya ok kita berangkat sekarang ya sayang… tunggu sebentar.” Kata
Ginny kepada seseorang yang ada di ujung telepon
“siapa Gin?” tanya Harry
penasaran
“oouh… bukan siapa-siapa kok,
tapi… sori gua harus pergi nih. Tx ya buat pelajarannya n kalo lo mau pulang,
pulang aja gih udah sore juga nih.” Kata Ginny sambil ngambil tasnya yang ada
di sofa
JLEBBBBB, hati Harry saat itu langsung hancur
berkeping-keping, seperti diiris-iris layaknya pisau mengiris bawang,
disayat-sayat seperti silet menyayat kain.
Harry berjalan keluar, menatap Ginny yang sedang masuk ke Ferari milik pacarnya. Ia berjalan lemas membayangkan sesuatu yang membuatnya ingin sedih, marah, dan kesal. Semua bercampur menjadi satu.
Sepanjang perjalanan, Harry tak
henti-hentinya bersenandung. Ia membayangkan pertemuan indahnya dengan Ginny,
tapi walau bagaimanapun semua itu telah terhapus karena Ginny sudah memiliki
pasangan dalam hidupnya. Jalanan sangat ramai, orang-orang berlalu lalang memadati
jalan ibukota.
Langit yang semakin mendung disertai petir
yang tidak terlalu menggelegar di petang itu, membuat Harry untuk lebih
mempercepat pespanya menuju ke rumah kecilnya.
Tiba-tiba, silau cahaya di depan jalan
menghalangi perjalanan Harry saat itu. Dan akhirnya…. JEGERRRRRR
….
….
….
“Ada di mana gue???” pikir Harry bingung
Tempat itu kosong, tidak ada siapapun di
sana.
“hellooo? Ada orang di sini? Gue lagi di
mana sih? …
yang gue ingat, tadi perasaan gue lagi ngendarain motor pespa gue…
yang gue ingat, tadi perasaan gue lagi ngendarain motor pespa gue…
LAH? PESPA GUE DI MANA? Hmmm, apa gue udah
mati?” kata Harry sedih
Tiba-tiba… seseorang berjubah hitam menghampiri
Harry…
“Harry Potter???” tanya Harry
“hoy mas broh, ngapain loe di sini? Ini
tuh tempat orang pertama baru meninggal. Ini belum waktunya buat loe. Loe harus
dapatkan kebahagiaan untuk hidup loe kelak, kejar terus cita-cita loe, kejar
terus impian loe, jangan patah semangat untuk mendapatkan itu semua. Pokoknya,
sekalipun badai menghadang loe harus lewatin itu. Demi kebahagiaan. Ok ” ucap Potter
khas menggunakan bahasa gaholnya.
Semakin lama semakin gelap ruangan itu. Harry
tetap berjalan lurus hingga ia menemukan satu titik cahaya di depannya.
“eh eh, dia udah sadar lihat…” ucap Ronisahabat
Harry sambil ngelap air matanya
“Harryiii… aku takut kehilangan kamu.
Alhamdulilah kamu udah sadar.” Sambung Hermi sambil memegang tangan Harry
“Loh, ada apa sih? Kok semuanya pada
nangis di sini? Roni, Hermi, Pak dosen, semuanya… ada apa ya? Aduhhh… kepalaku
pusing banget.” Kata Harry membuat senyuman kepada semua yang ada di sana
“Harry, udah kamu istirahat aja dulu. Kamu
sekarang berada di rumah sakit. Jangan banyak berpikir, tidur istirahat aja.
Keadaan kamu masih belum pulih. Kamu tadi habis mengalami kecelakaan dan sempat
tak sadarkan diri lebih dari 5 jam.” Jelas pak dosen.
Harry melihat satu-satu yang hadir di
sana, tapi tak didapatkan sosok wajah Ginny wanita pujaan hatinya. “hhhhh”
desah nafasnya.
“malam ini atau besok, Harry sudah
boleh dibawa pulang. Tidak ada luka yang membahayakan, hanya kaget saja
mungkin.” Ucap pak dokter kepada pak dosen dan teman-teman Harry.
“syukurlah…”
@@@
Harry terbangun ketika mendengar lantunan
adzan yang saling bersahutan dan memecah keheningan pagi itu.
Seperti dikomando, ayam jantan milik
tetangga berkokok riang. Suaranya yang lantang selalu dapat membangunkannya
saat terkadang Harry sedang mengantuk. Tetapi, seringkali juga Harry enggan
untuk bangun karena lantunan adzan yang merdu itu membuatnya terbuai untuk
kembali memeluk guling.
“loe udah bangun mas broh?” ucap seseorang
di samping Harry
“eh lo di sini ?” tanya Harry sambil nguap
“iya, gue takut lo kenapa napa lagi. Jadi
gue jagain lo di sini.” Kata Potter
“yaudah gue mau ambil wudhu dulu ya, ayok
bareng… berjamaah sama gue shalat shubuhnya.” Ajak Harry
“ok siap, ayok berangkat…”
…
“cuy, gue udah siapin roti buat lo tuh di
meja makan.” Kata Harry Potter yang sedang mengasah tongkat sihirnya
“ouh hatur nuhun kang. Eh, gue boleh tanya
gak sih? Kok loe bisa ada di sini emangnya loe gak ke Hogwarts? Nanti dimarahin
professor Dumbledore tau rasa!” kata Harry sambil memakan roti di tangannya
“ouh, ngga lah sekarang gue lagi libur.
Badmood deh di sana mulu, pengen refreshing gue di sini, itung-itung sih bisa
bantuin loe.” Kata Potter menjelaskan
“oh ya, hari ini gue mau ke kampus, mau
liat pengumuman hasil UAS gue. Loe mau ikut?” tanya Harry
“ouh gak deh, gue mau di sini aja
jalan-jalan di sekitar perumahan loe. Siapa tau gue dapet cewek cantik di sini
#upsss :D” sambung Potter mengedipkan sebelah matanya
“so genit banget sih loe penyihir :D. oh ya, seandainya gue butuh bantuan, gue
harus ngapain supaya bisa manggil loe?” tanya Harry lagi
“gpp penyihir juga manusia :D. Kalo lo mau
gue ada di tempat loe, lo cukup sebut nama gue tiga kali. BENTO BENTO BENTO
ASIKKK #eh salah. Potter. Potter. Potter. cukup di dalam hati loe.” Jelas Harry
kembali
“ok lah kalau begitu… gue cusss ke kampus
dulu ya. Mikum.” Kata Harry alay
@@@
NAMA IP
1. HARRY SETIAWAN 4,0
2. PUTRI
AMELIA 3,8
3. BAYU DWI
AGUNG 3,7
4. BELLA
ASKIA 3,7
5. GINNY
PRASASTI 3,7
….
….
“Alhamdulilahirobbilalamin gua masuk yang
terbaik lagi tahun ini, dan target
pun sudah tercapai. Semoga untuk ke depan gua bisa lebih baik lagi. Amin” kata Harry
berdesak-desakan melihat nilai yang ditempel di papan pengumuman.
“eh eh, itu ada nama Ginny kan… alhamdulilah
dia juga bisa masuk 5 besar ”
sambung Harry di sela-sela doanya
…
“SELAMAT KEPADA HARRY YANG BISA
MEMPERTAHANKAN POSISINYA DI TAHUN YANG SEKARANG, TINGKATKAN KEMBALI PRESTASIMU
DI KAMPUS INI. DAN UNTUK YANG LAIN, TETAP SEMANGAT DAN TERUS BERJUANG UNTUK
KESEMPATAN SELANJUTNYA.” Kata pak dosen so bijak
“selamat ya Ry lo emang temen gue yang
paling pinter.” Ucap Roni sahabat terbaik Harry
“oh iya Ron, tx ya. Untuk selanjutnya, loe
jangan mau kalah sama gue dong! Nanti gue traktir permen deh.” Canda Harry
siang itu.
“bisa aja loe. hahaha” sambung tawa Roni
Di kejauhan, Ginny hanya memberikan
senyuman tanda terimakasihnya karena jasa yang sudah diberikan Harry untuk
mengajarkan pelajaran waktu itu.
“sippp (y)…” Harry mengangkat jempol tanda
ia member ucapan selamat kepada Ginny.